Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 16:19:32【Kabar Kuliner】839 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(7)
Sebelumnya: CORE: Jelang Natal, pasokan
Selanjutnya: China terus awasi produk bahari dari Jepang setelah keran impor dibuka
Artikel Terkait
- Menperin sebut manufaktur jadi bukti daya saing menguat
- SPPG Polri di Palmerah siap beroperasi
- Kalbar matangkan isu trategis jelang Sosek Malindo di Miri Malaysia
- Kalbar matangkan isu trategis jelang Sosek Malindo di Miri Malaysia
- Menlu Belanda harap rencana Trump permudah akses bantuan ke Gaza
- BGN: Keamanan pangan jadi kunci sukses Program Makan Bergizi Gratis
- Pemkab Cirebon targetkan dapur MBG miliki SLHS pada akhir Oktober 2025
- Unilever janji tuntaskan buyback Rp2 T dan bagikan dividen 100 persen
- Kesempatan edukasi bahan makanan dengan MBG Sekolah Luar Biasa Batam
- TikTok Food Fest 2025 Gaet Ribuan Pengunjung, Dorong UMKM dan Promosi Kuliner Nusantara
Resep Populer
Rekomendasi

Perkuat kemitraan, ASEAN

SPPG Polri terapkan standar “food safety” untuk program MBG

BPOM beri izin edar insulin aspart perluas akses pengobatan inovatif

HMI: MBG dan antikorupsi jadi mesin penggerak ekonomi setahun Prabowo

Korban kebakaran di Matraman masih mengungsi di tenda darurat

SPPG Polri terapkan standar “food safety” untuk program MBG

Wamendukbangga bagikan MBG untuk balita dan ibu hamil di Tanjungpinang

PBB: Bantuan Gaza terhambat karena penutupan perbatasan